Merajut Literasi Digital, Kelompok Marjinal di Tapal Batas Utara Indonesia (Natuna) | Patli Muhammad
Tidak ada karunia yang jauh lebih besar selain kebijaksanaan dalam menyikapi perbedaan. Semesta menulis cerita, gerak langkah takdir membawa kami jauh keujung utara Indonesia, Kabupaten Natuna. Sebuah pulau terluar diperbatasan laut cina. Dengan semangat muda, kami wartakan pesan kepada semesta , bahwa ” Disabilitas juga bagian dari keberagaman”. Sejatinya keberagaman, sudah selayaknya harmonisasi perbedaan dirayakan melalui ruang penerimaan.
23,07 % masyarakat kepri adalah penyandang disabilitas. Namun fasilitas layak disabilitas masih sangat minim. Dikabupaten Natuna Sekolah untuk anak disabilitas baru dibangun tahun 2018. Fasilitas umum yang ramah disabilitas juga sulit kita temui, bahkan hampir tidak ada. Dengan alasan tersebut kami bergerak memperjuangkan kesetaraan teman teman disabilitas . Dengan memberikan mereka kesempatan yang sama untuk berekspresi di ruang digital, juga membekali mereka dengan kemampuan dibidang digital untuk mengimbangi Reformasi digital yang bergerak demikian cepat.
Karena Mereka ada, mereka bisa dan mereka Istimewa. Salam Dari Perbatasan Mutiara di Ujung Utara Indonesia, Sumpah Kita Adalah Satu, Kekayaan Negeri Yang Menginspirasi.
Patli Muhamad
Jawara Internet Sehat Kepulauan Riau
Merajut Literasi Digital, Kelompok Marjinal di Tapal Batas Utara Indonesia (Natuna) | Patli Muhammad
Merajut Literasi Digital, Kelompok Marjinal di Tapal Batas Utara Indonesia (Natuna) | Patli Muhammad